Rumah Dua Tingkat Impianku

Written By Krismonandar(@Ananda_Asyraf)


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Rumah adalah istana bagi semua penghuninya dengan fasilitas yang lengkap mampu membuat kecintaan sendiri bagi penghuninya tersebut. Di sini saya tidak takut untuk bermimpi agar di masa depanku bisa memberikan rumah bertingkat kepada ibu. Menjadi Dreamer bukanlah masalah asalkan punya Action-nya juga. Saya pernah membaca sebuah pepatah yang berbahasa Inggris yaitu “ No Dream Is Too Big and No Dreamer Is Too Small” Rumah Dua Tingkat adlah impianku.

 Setiap orang pasti mau memiliki rumah dengan begitu megah dan mewahnya yang memiliki fasilitas lengkap seperti; kolam renag, halaman rumah yang luas, TV gede, dan lain-lain yang mampu memberikan kepuasan bagi setiap penghuninya. Memiliki rumah bertingkat adalah salah satu impianku karena ketika lahir saya selalu berpindah-pindah dari tempat ketempat mengikuti ibu saya yang sejak saya bayi bahkan saat ini ibu saya tinggal di perantauan. Saya hanya tinggal bertiga ibu, saya dan kakak saya yang sekarang ini sudah menjadi mahasiswa disalah satu universitas ternama di Sumatera Selatan sedangkan saat ini saya tinggal di asrama untuk menyelesaikan pendidikan sekolah menegah atas yaitu di salah satu SMAN tervaforit di Palembang. Jadi, saat ini ibu saya tinggal sendirian di desa yang terdapat kecamatan Rambang Kuang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan dengan pekerjaan sehari-harinya sebagai seorang penyadap karet yang hanya ikut orang lain dengan penghasilan tidak seberapa itu ibu saya tetap bersemangat untuk mengumpulkan uang demi saya dan kakak saya agar mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dari beliau sehingga mampu menjadi orang yang sukses dimasa depan (aamiin). Saya berbicara kepada ibu “Bu, aku punya mimpi loh bu nanti memiliki rumah dua tingkat!”, beliaupun menjawab “ya, makanya sekolah tinggi-tinggi dan banggakan ibu dengan prestasimu supaya jadi orang kaya bisa membangun rumah idamanmu itu”. Dalam situasi bagaimanapun ibu saya tidak pernah menyerah demi menghidupkan kedua anaknya agar menjadi orang yang lebih baik. Saat ini ibu saya lagi menunggu rumah orang/bisa dibilang menjaga rumah orang tersebut dan tuannya itu tinggal di Palembang yang hanya satu/dua kali pulang kedesa dan kondisi rumah itu saat ini dalam kondisi yang tidak memadai seperti PLN yang sudah di cabut atau tidak ada sumber lampu melainkan lilin/lampu batok dan Alhamdulillah disebelah rumah tersebut ada guru smp-ku yang begitu baik karena memberikan tumpangan pada ibu untuk tidur dirumahnyanya dan kembali lagi selesai subuh. Sebenarnya saya sangat prihatin dengan keaadaan ibu yang sendirian dikampung sedangkan anak-anaknya jauh dari beliau dan salutnya saya beliau masih sempat mengirimkan saya uang walaupun jumlahnya dibawah seratus ribu pada bulan ini tapi atas do’a beliau saya bisa memanfaatkan uang tersebut dengan maksimal bahkan menyimpan lebihnya, Insya’ Allah. Dengan perlahan-lahan saya akan menabung sampai saya bisa memberikan rumah yang bertingkat serta layak dan nyaman bagi ibu tidak selalu lari kesana-kemari tetapi punya rumah sendiri. 

Dalam hati kecil saya sesungguhnya malu, namun hati besar saya berkata ibu saja tidak malu terus kenapa saya harus malu. Saya harus bangkit dan giat dalam belajar agar meraih rumah-rumah idamanku dan ibu. Ibu berkata kepada saya ” jangan pernah malu dengan keadaan ekonomi kita nak, karena belum tentu kita paling membutuhkan karena masih banyak orang lain membutuhkan bantuan kita” mendengar ucapan itu saya menangis terharu dan ibu berkata lagi” Jika kamu punya mimpi ingin memberikan ibu rumah yang bertingkat, oke ibu akan tunggu itu kamu jangan pernah menangis lagi jalani hidup sebagai keberkahan dari Tuhan, istiqomah dan bertawakkal kepada-Nya lah salah satu semangat kuat bagimu.

banner250x250

  Semangatku supaya punya rumah brtingkat dimasa depan nanti tidak akan pernah padam sebelum mendapatkannya karena ada pepatah ” Man Jadda Wa Jada” yang arinya ” Siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil” maka saya akan bersungguh-sungguh dalam menabung dan belajar agar bisa membanggakan ibu dengan prestasi yang kumiliki dan bisa membelikan ibu rumah yang nyaman dan tentram. Walaupun tanpa ayah, aku ingin membuktikan bahwa aku bisa memberikan hadiah terbesar bagi ibu tersebut. Dengan apa yang sudah ibu bilang kepada saya istiqomah dan tawakkal adalah kuncinya dan jangan tergoda dengan hal-hal yang dapat melupakan mimpiku ini, maka dari itu aku membuat catatan dengan tulisan kapital yang besar di kamar asramaku agar ketika aku naik ke kasur/mau tidur selalu melihat tulisan itu dan berdo’a kepada Tuhan agar benar dijabah-Nya. 

Ini cara yang kurealisasikan Insya’ Allah “My Dream Will Come True” -Pray,-Work Hard, -Pray, -Miracles

Categories: ARTICLES | 1 Comment

Post navigation

One thought on “Rumah Dua Tingkat Impianku

  1. salam kenal,sesama peserta 🙂 http://mlgcoffee.com/…/buku-saku-seorang-manusia-semua…/ KLIK, COMMENT & SHARE

    Like

Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.